Rawa
Danau 1800
Libur
tiga hari??? Huhh pasti dah gatel dengan segudang rencana, apalagi
orang yang “gila” keluyuran kayak gua tapi sayang hari “keramat”
itu terpaksa saya lewatkan berlalu :’( , karena eh karena sudah
pasti dan sangat pasti persoalan yang dialami hampir semua bujang
kere kayak gue yaitu masalah Rupiah yang entah kenapa pada ga betah
lama – lama berada di dalam dopet or rekening ane huaaaa sedih
rasanya :’(.
But
well... ternyata ada temen yang berdomisili di ujung tanduk sebelah
barat pulau ini ngajakin ke Rawa Danau yang katanya deket koq dan ga
jauh... itu artinya saya ga bakalan bukan meng “kebiri” apalagi
“mutilasi” ATM gua setelah kalkulasi akhirnya okeh dahhh
lanjutttt....
Setelah
malam tiba akhirnya WA dari temen gue pun masuk “brad lg ada dimana
?” trus gua jawab “dah ada di kostsan brad” terus dia jawab
lagi “oke yah ane kesitu kita berangkat” dan akhirnya sayapun
bisa nebeng LAGI hahahha... yah sebagai anak yang nge-Kost dengan
pemasukan yang pas-ngepasss banget yah jangan nolak kalo ada teman
yang mau beramal ( hahahha ngeless ), singkat cerita kita bertemu
teman yang sudah janjian sebelumnya untuk jalan bareng.
Kita
nginep semalam di kost teman di Cilegon terlebih dahulu sambil
menunggu pagi kita tidur ( ya iya lah masak mok nunggu lilin hahahah)
dan setelah pagi kita sempatkan buat membakar lemak di KJT (Krakatao
Jogging Track) tempatnya lumayan bagus, ruang publik sebenernya sih
geratis cuman bayar ajah buat parkirnya, setelah kita sok-sokan
jogging dan waktunya kita buat wiskul alias wisata kuliner.... (lemak
yang dibuang ga seberapa eh nimbun lemak lagi hadeuhhh )
Suasana
pasar tumpah di sekitaran KJT
Waktunya
nimbun lemak wkakakakak
Setelah
kenyang sarapanya saatnya kita let’s go to Rawa danau ditempuh
dengan motor kita berlima dengan 3 motor dengan perjalanan yang mulus
dengan jalan yang mulus juga sekitar kurang lebih 2 jam kami berlima
tiba yang katanya Rawa Danau tp koq yah saya ngak liat mana Danaunya
kita berada diatas bukit tapi lumayan sejuk dan indah pemandangan
dari sini.
Pemandangan
dari atas bukit dengan katanya view Rawa Danau
Dan
akhirnyapun kita bertanya – tanya pada warga sekitar kalo mau
mencapai bawah harus bagaimana sih..? dan akhirnya kita ditunjukan
jalan ke arah Mencak dan masuk menuju ke Rawa Danau, dan berbekal
informasi dari bapak – bapak tadi kita pun lanjut menyusuri desa -
desa setelah masuk dan masuk lagi ternyata belum sampai juga saudara
saudarah... karena takut kehabisan besin sebelum lebih masuk lagi
akhirnya kita isi bensin dulu dan sedikit bertanya lagi pada bapak –
bapak yang lagi nongkrong, dan katanya si bapak “hah mau ngapain ke
sono, tau darimana ? nangis lu liat jalanya mah....! ntar pas turun
jangan lupa klakson ajah terus” dan kata kita “mau main ajah pak,
oh gitu yah pak maksih yah” dalam hati gua klakson harus nyala??
Itu motor temen yang gue tebengin klaksonya lok bunyi cuman dalam
hati masih kalah kali sama bunyi ketutnya bapak negara hahahhah (piss
yang merasa yah :D ), dan ternyata buseett jalanya curam bener
brrooo... sepanjang jalan udah kayak off-road ehh emang ini off-road
cuman kita ajah yang nekad hahahha...
Sepanjang
jalan semua diaspal tapi pake tanah so kalo kena air hujan yahh kayak
bubur mana batu – batu dijalan terjal dan segede gaban... hadeuhhh
ini Ranokarno atau bahkan Atut lok dah lepas dari lapan kayaknya
harus lewat sini biar tau kalo di banten tuh masih ada jalan yang
seperti ini, kalo ini kejadianya di papua mungkin yah masih wajar
tapi ini di Banten yang notabeneny masih dekat sama Jakrta atau
Serang tapi koq yahhh sudah lahhhh....
Kondisi
jalan menuju Rawa danau yang yahh sudahlah...
Pak
Rano coba liat pak ini masih di Banten yah bukan Malawi
Dan
akhirnya kita saling bahu-membahu
Setelah
jalan yang sangat panjang akhirnya Rawadanaupun tak kunjung tampak
juga dan akhirnya kita ngobrol lagi untuk kembali balik, atau
meneruskan mencari Rawa danau dan akhirnya kita pun memilih balik,
dan karena kondisi badan yang agak capek kita mencari rumah warga
untuk numpang duduk, dan kita memilih ada rumah penduduk sekitar dan
numpang duduk dan sedikit ngobrol dengan mereka, mereka tanya “pada
mau kemana ? dalam rangka apa? “ dan kita menjawab “ oh kita
hanya mau main ajah pak” dari perbincangan dari warga sekitar
mereka seolah olah mereka merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah.
Karena
air bersih yang selama ini ada di wilayah mereka di sedot tiap
harinya dan apa yang warga dapat tidak....!!! bullshitt semua mereka
hanya perampok – perampok berkedok, tak ada bedanya dengan para
belanda yang menguras harta rakyat indonesia, dari perbincangan
dengan para warga, mereka juga rada curiga dengan orang luar yang
kerap kali menipu mereka, yah menipu... bahkan pernah ada orang dari
luar dengan berkedok dari pemerintah warga diharuskan iuran Rp 50.000
supaya rumahnya bisa di renovasi tapi nyatanya orang itu tidak pernah
kembali, bayangkan bagi orang – orang ini uang 50.000 adalah sangat
besar teganya orang itu mengambil menipu..!!!!!
Melihat
anak – anak yang polos ini mereka tidak menganggap diri mereka
miskin mereka tetap gembira, saat kita lagi berfoto ceria ada anak
dalam rumah yang nyeletuk “foto foto donk” kita semua pun dengan
senang untuk memfoto anak itu tapi anak itu malu karena ngak pake
celana dan hanya mengintip dari lobang bilik dari dalam rumahnya,
tapi maaf “rumah” mereka sangat sangat sederhana yang bagi
sebagian orang mungkin tempat tinggal itu tidaklah layak, bayangkan
kita yang setiap hari tidur di kasur yang empuk, terhindar dari hujan
panas sementara mereka rumahnya penuh lubang mungkin kalau hujan juga
air bakal masuk.
Bagi
warga sekitar tidaklah muluk muluk dalam permintaan hanya mau
diperhatikan, bahkan kaos dari partaipun mereka sudah sangat senang
dan ada yang ngak dapet kaos partai mereka juga sedih, kalo kita
boro-boro mau pake yang ada juga buat kain pel tapi bagi mereka
sangatlah berarti. Dan kita berlima sempat berfikir suatu saat kita
insyallah akan balik lagi dan insyallah akan berbagi dan bagi siapa
saja yang mau berbagi silahkan gabung bersama kita apapun akan kita
terima dengan senang hati.
Adik
kecil yang seneng banget di foto di dalam “rumah”nya
Setelah
dapat pencerahan sepanjang jalan saya sangat bersyukur atas apa yang
saya dapat selama ini, terimkasih adik kecil telah membukakan mata
hati kita terimaksih warga kampung, do’akan kami semoga kita bisa
balik dengan berbagi.
Oh
yah kita juga tanya jalan kalo kita terus jalan yang kita lalui
tembusnya kemana, ternyata itu arah ke Padaricang dan bisa tembus ke
Anyer, dan perjalanan kita pun lanjuttt yang tadinya tujuan utamanya
Rawa danau sekarang berubah 1800
bukan
tujuan yang kita tuju melainkan perjalanan itu sendiri.
Gambar
jembatan yang melintasi Rawa danau yang sebetulnya biasa saja
Biker’s
balaraja :D
Dan
akhirnya kitapun menuju ke Anyer untuk sekedar mainan air yang dari
pagi setelah jogging mereka belum pada madi hihihihhiih.....
Menjelang
malam kayaknya mau berubah tapi lupa bawa konde heheheh pizzz