Wednesday, February 5, 2014

Rawa Danau 180 Derajat

Rawa Danau 1800


Libur tiga hari??? Huhh pasti dah gatel dengan segudang rencana, apalagi orang yang “gila” keluyuran kayak gua tapi sayang hari “keramat” itu terpaksa saya lewatkan berlalu :’( , karena eh karena sudah pasti dan sangat pasti persoalan yang dialami hampir semua bujang kere kayak gue yaitu masalah Rupiah yang entah kenapa pada ga betah lama – lama berada di dalam dopet or rekening ane huaaaa sedih rasanya :’(.
But well... ternyata ada temen yang berdomisili di ujung tanduk sebelah barat pulau ini ngajakin ke Rawa Danau yang katanya deket koq dan ga jauh... itu artinya saya ga bakalan bukan meng “kebiri” apalagi “mutilasi” ATM gua setelah kalkulasi akhirnya okeh dahhh lanjutttt....
Setelah malam tiba akhirnya WA dari temen gue pun masuk “brad lg ada dimana ?” trus gua jawab “dah ada di kostsan brad” terus dia jawab lagi “oke yah ane kesitu kita berangkat” dan akhirnya sayapun bisa nebeng LAGI hahahha... yah sebagai anak yang nge-Kost dengan pemasukan yang pas-ngepasss banget yah jangan nolak kalo ada teman yang mau beramal ( hahahha ngeless ), singkat cerita kita bertemu teman yang sudah janjian sebelumnya untuk jalan bareng.
Kita nginep semalam di kost teman di Cilegon terlebih dahulu sambil menunggu pagi kita tidur ( ya iya lah masak mok nunggu lilin hahahah) dan setelah pagi kita sempatkan buat membakar lemak di KJT (Krakatao Jogging Track) tempatnya lumayan bagus, ruang publik sebenernya sih geratis cuman bayar ajah buat parkirnya, setelah kita sok-sokan jogging dan waktunya kita buat wiskul alias wisata kuliner.... (lemak yang dibuang ga seberapa eh nimbun lemak lagi hadeuhhh )

Suasana pasar tumpah di sekitaran KJT



Waktunya nimbun lemak wkakakakak


Setelah kenyang sarapanya saatnya kita let’s go to Rawa danau ditempuh dengan motor kita berlima dengan 3 motor dengan perjalanan yang mulus dengan jalan yang mulus juga sekitar kurang lebih 2 jam kami berlima tiba yang katanya Rawa Danau tp koq yah saya ngak liat mana Danaunya kita berada diatas bukit tapi lumayan sejuk dan indah pemandangan dari sini.

Pemandangan dari atas bukit dengan katanya view Rawa Danau

Dan akhirnyapun kita bertanya – tanya pada warga sekitar kalo mau mencapai bawah harus bagaimana sih..? dan akhirnya kita ditunjukan jalan ke arah Mencak dan masuk menuju ke Rawa Danau, dan berbekal informasi dari bapak – bapak tadi kita pun lanjut menyusuri desa - desa setelah masuk dan masuk lagi ternyata belum sampai juga saudara saudarah... karena takut kehabisan besin sebelum lebih masuk lagi akhirnya kita isi bensin dulu dan sedikit bertanya lagi pada bapak – bapak yang lagi nongkrong, dan katanya si bapak “hah mau ngapain ke sono, tau darimana ? nangis lu liat jalanya mah....! ntar pas turun jangan lupa klakson ajah terus” dan kata kita “mau main ajah pak, oh gitu yah pak maksih yah” dalam hati gua klakson harus nyala?? Itu motor temen yang gue tebengin klaksonya lok bunyi cuman dalam hati masih kalah kali sama bunyi ketutnya bapak negara hahahhah (piss yang merasa yah :D ), dan ternyata buseett jalanya curam bener brrooo... sepanjang jalan udah kayak off-road ehh emang ini off-road cuman kita ajah yang nekad hahahha...
Sepanjang jalan semua diaspal tapi pake tanah so kalo kena air hujan yahh kayak bubur mana batu – batu dijalan terjal dan segede gaban... hadeuhhh ini Ranokarno atau bahkan Atut lok dah lepas dari lapan kayaknya harus lewat sini biar tau kalo di banten tuh masih ada jalan yang seperti ini, kalo ini kejadianya di papua mungkin yah masih wajar tapi ini di Banten yang notabeneny masih dekat sama Jakrta atau Serang tapi koq yahhh sudah lahhhh....


Kondisi jalan menuju Rawa danau yang yahh sudahlah...


Pak Rano coba liat pak ini masih di Banten yah bukan Malawi


Dan akhirnya kita saling bahu-membahu

Setelah jalan yang sangat panjang akhirnya Rawadanaupun tak kunjung tampak juga dan akhirnya kita ngobrol lagi untuk kembali balik, atau meneruskan mencari Rawa danau dan akhirnya kita pun memilih balik, dan karena kondisi badan yang agak capek kita mencari rumah warga untuk numpang duduk, dan kita memilih ada rumah penduduk sekitar dan numpang duduk dan sedikit ngobrol dengan mereka, mereka tanya “pada mau kemana ? dalam rangka apa? “ dan kita menjawab “ oh kita hanya mau main ajah pak” dari perbincangan dari warga sekitar mereka seolah olah mereka merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah.
Karena air bersih yang selama ini ada di wilayah mereka di sedot tiap harinya dan apa yang warga dapat tidak....!!! bullshitt semua mereka hanya perampok – perampok berkedok, tak ada bedanya dengan para belanda yang menguras harta rakyat indonesia, dari perbincangan dengan para warga, mereka juga rada curiga dengan orang luar yang kerap kali menipu mereka, yah menipu... bahkan pernah ada orang dari luar dengan berkedok dari pemerintah warga diharuskan iuran Rp 50.000 supaya rumahnya bisa di renovasi tapi nyatanya orang itu tidak pernah kembali, bayangkan bagi orang – orang ini uang 50.000 adalah sangat besar teganya orang itu mengambil menipu..!!!!!
Melihat anak – anak yang polos ini mereka tidak menganggap diri mereka miskin mereka tetap gembira, saat kita lagi berfoto ceria ada anak dalam rumah yang nyeletuk “foto foto donk” kita semua pun dengan senang untuk memfoto anak itu tapi anak itu malu karena ngak pake celana dan hanya mengintip dari lobang bilik dari dalam rumahnya, tapi maaf “rumah” mereka sangat sangat sederhana yang bagi sebagian orang mungkin tempat tinggal itu tidaklah layak, bayangkan kita yang setiap hari tidur di kasur yang empuk, terhindar dari hujan panas sementara mereka rumahnya penuh lubang mungkin kalau hujan juga air bakal masuk.
Bagi warga sekitar tidaklah muluk muluk dalam permintaan hanya mau diperhatikan, bahkan kaos dari partaipun mereka sudah sangat senang dan ada yang ngak dapet kaos partai mereka juga sedih, kalo kita boro-boro mau pake yang ada juga buat kain pel tapi bagi mereka sangatlah berarti. Dan kita berlima sempat berfikir suatu saat kita insyallah akan balik lagi dan insyallah akan berbagi dan bagi siapa saja yang mau berbagi silahkan gabung bersama kita apapun akan kita terima dengan senang hati.

Adik kecil yang seneng banget di foto di dalam “rumah”nya
Setelah dapat pencerahan sepanjang jalan saya sangat bersyukur atas apa yang saya dapat selama ini, terimkasih adik kecil telah membukakan mata hati kita terimaksih warga kampung, do’akan kami semoga kita bisa balik dengan berbagi.
Oh yah kita juga tanya jalan kalo kita terus jalan yang kita lalui tembusnya kemana, ternyata itu arah ke Padaricang dan bisa tembus ke Anyer, dan perjalanan kita pun lanjuttt yang tadinya tujuan utamanya Rawa danau sekarang berubah 1800 bukan tujuan yang kita tuju melainkan perjalanan itu sendiri.

Gambar jembatan yang melintasi Rawa danau yang sebetulnya biasa saja


Biker’s balaraja :D






Dan akhirnya kitapun menuju ke Anyer untuk sekedar mainan air yang dari pagi setelah jogging mereka belum pada madi hihihihhiih.....


Menjelang malam kayaknya mau berubah tapi lupa bawa konde heheheh pizzz